SEBELUM melaksanakan shalat, Allah SWT menganjurkan kepada kita untuk berwudhu atau bersuci terlebih dahulu. Karena, Allah SWT sangat menyukai orang yang bersih. Namun ternyata, banyak yang asal-asalan ketika berwudhu. Mereka lebih suka instan ketimbang mengindahkan kaidah-kaidah yang ada dalam wudhu. Padahal, ternyata itu bukanlah sekedar wudhu.
Al-Faqih mengatakan hendaknya orang yang berwudhu itu, berwudhu dengan penuh rasa hormat, dan menyadari bahwa ia hendak menghadap kepada Tuhannya Yang Maha Agung lagi Mulia. Ia hendaknya bertaubat dari semua dosa, karena Allah Ta’ala menjadikan bersuci dengan air itu sebagai tanda mneyuci dosa-dosanya.
Hendaknya memulai wudhu dengan menyebut nama Allah. Bila ia berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung berarti ia membasuh mulutnya dari gunjingan dan dusta seperti membasuhnya dengan air. Bila ia membasuh muka, maka berarti ia membasuhnya dari pandangan yang haram, demikian juga pada anggota-anggota badan yang lain.
Apabila ia telah selesai mengerjakan wudhu, hendaknya ia berdoa dan membaca tasbih kepada Allah. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis, “Sesungguhnya seseorang yang beriman itu apabila selesai dari wudhunya, kemudian mengucapkan, ‘Subhanakallahumma wa bi hamdika asyahadu alla ilaaha illa anta astagfiruka wa atuubu ilaiik (Mahasuci Engkau wahai Allah dan dengan memuji kepada-Mu. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu).’ Maka, ditutup dengan tutup yang kuat lantas diletakkan di bawah ‘arasy, dan tidak dibuka, sehingga nanti pada hari kiamat diserahkan kepadanya.”
Uqbah bin Amir meriwayatkan dari Umar bin Al-Khaththab RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu selesai dari wudhunya, maka hendaknya ia mengucapkan, ‘Asyhadu alla ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh (Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Esa, yang tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya).’ Maka dibukakan baginya delapan pintu surga, di mana ia boleh masuk dari pintu mana yang ia sukai.”
Jadi ternyata, dibalik wudhu itu terkandung keutamaan yang luas biasa. Membersihkan diri dari segala dosa melalui wudhu, itu lebih utama bagi kita, jikalau kita benar dalam mengerjakannya. Ingatlah Allah ketika kita berwudhu. Menjadi hal yang tidak mungkin menjadi menyucikan diri, bila kita sendiri tidak berniat untuk melakukan hal itu.
Maka, sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sebelum memulai berwudhu ucapkanlah asma Allah. Bahkan diakhir pun, mengucap dan memohon ampun pada Allah memberikan peluang kebaikan bagi kita sebagai bekal di akhirat kelak.
Oleh sebab itu, janganlah sekedar wudhu yang hanya mengusap bagian-bagian yang harus dibersihkan. Melainkan dibarengi dengan niat dan lafadz yang mendekatkan diri kita pada Allah, itulah wudhu yang sempurna. Wallahu ‘alam.
0 Response to "Bukan Hanya Sekadar Wudhu Saja"
Posting Komentar